Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2009

Doa, Hak Istimewa (dari Tuhan untuk) Kita

Gambar
Dik! Aku tau (dan juga kau tau itu), berdoa tidaklah mudah - berdoa dalam arti sesungguhnya: bertemu dan berbicara dengan Tuhan, dan Tuhan berbicara kepada kita. Akan tetapi, mestinya itu tidak membuat kita enggan atau malas berdoa. Atau malah, bergantung pada doa orang lain! Bisa ….. ? Dapat dan sering terjadi. Ketika seseorang datang mengaku hamba Tuhan kepada seorang anggota jemaat dan menawarkan diri mendoakannya - maka jemaat tersebut akan menyambut dengan terbuka dan berterima kasih. Dengan penuh harap, ia menerima doa yang dinaikkan hamba Tuhan tersebut bagi dirinya. Tentu jemaat tersebut akan berusaha beriman terhadap doa hamba Tuhan itu agar dikabulkan Tuhan. Maka tidak jarang seorang dan jemaat membeberkan berbagai masalah dan kebutuhan yang menjadi pergumulannya untuk didoakan, agar dapat diselesaikan dan kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi. Banyak orang Kristen beranggapan bahwa para hamba Tuhan dapat menjadi mediator antara umat dan Tuhan. Mereka dapat menjadi alat ...

Burung Undan dan Burung Ponggok

Gambar
Dik. A da satu ung kapan yang menarik yang kutuliskan dihalaman depan Alkitab saya setelah mem ba ca sebuah kisah seorang percaya. Kata-katanya persis, sudah lupa - karena itu 40 tahun an yang lalu. Tapi bunyinya kira-kira: ”Allah selalu mempunyai Firman-Nya untuk menyapa Anda, setiap hari”. Kita per caya itu. Dan kita percaya Allah mempunyai otoritas dan cara tersendiri untuk menyapa setiap orang. Umumnya kita, d alam mendengarkan atau membaca Firman Tuhan, memilih apa yang cocok atau menyenangkan bagi telinga, ayat- ayat yang indah. Dalam pengalaman banyak orang, justru Allah menyapa, meneguhkan, memulihkan, bahkan menegur dan membawa pada pertobatan, melalui ayat yang ”biasa” yang tidak begitu dikenal orang. Mungkin Anda juga mempunyai pengalaman seperti itu. Namun apa yang dikisahkan oleh Billy Graham dibawah ini sungguh luar biasa. Kelemahan istri saya adalah buku—terutama buku keagamanan tua, terpilih, yang sekarang tidak dicetak lagi. Suatu ketika, kata Graham memulai kisahny...

Dalam Kesendirianlah akan Tampak Kekuatan Kita

Gambar
Dik, Untuk hidup yang baik, haruslah bekerja. Bahkan bekerja keras adalah keharusan dalam kehidupan. Tanpa kerja keras tidak akan ada keberhasilan. ”Saya sangat percaya akan keberuntungan”, kata Thomas Jefferson, ”tapi saya menemukan bahwa semakin keras saya bekerja, semakin banyak yang saya peroleh daripadanya”. Tetapi tidak jarang orang terjebak dalam kesibukan demi kesibukan tanpa henti, sampai kemudian terhenyak, kecapean, dan bertanya pada diri sendiri, ”saya ini sibuk untuk apa, untuk siapa dan mengejar apa”. ’Dik. Dalam kesibukan yang sering terasa tidak habis-habisnya dan membuat waktu terlalu cepat berjalan, ’kau perlu mengambil waktu untuk berhenti sejenak. Menyendiri. Mendengarkan diri kita sendiri. Sering tidak disadari, kita (telah) tenggelam atau menenggelamkan diri dalam kesibukan dan hiruk-pikuk sekitar kita, karena alasan yang salah: ingin melupakan hiruk pikuk perbantahan dalam diri kita, dimana kita sendiri berdiri sebagai terangka, dan hakim, ta...

Porselin Antik Cina!

Gambar
Dik, Sebelum kau kini memasuki kehidupan, kehidupan yang sukar ini - yang diwaktu mudaku pun menakutkan dan mencemaskan bagiku - sebelum kau kenal kehidupan itu, aku ingin bagi-bagi pengalaman, dari pengalamanku sendiri dalam kehidupan besar lagi bagus ini, ditengah banyak susah, ditengah banyak kesedihan dan kehampaan. Aku yakin, kamu tiada akan membiarkan hidup itu berlalu, tanpa meninggalkan makna dan berkatnya bagimu – dan bagi orang lain. Dan kamu tahu, bahwa berkat itu seringkali, merupakan: sesuatu yang tidak datang begitu saja. Bahkan terlalu sering harus merasakan apa artinya patah. Itulah supaja kamu lebih mengharapkan tangan penolong, yang diulurkan kehidupan ini juga kepadamu, setelah ia mematahkan dan mungkin meremukkan dirimu ......... 'Dik, tidaklah mengapa jika hatimu mungkin luka - seperti sebuah jambangan porselin antik Cina yang berharga tetapi retak. Tapi kehidupan itu tetap sangat berharga. Kita masih bisa bangkit dan maju. Seperti dik...

Ketika Hatimu Tidak Dapat Tersenyum

Gambar
Dik, Kalau ’kau menanyakan kepadaku apakah ada suatu ucapan atau kata bijak yang selalu kugantung di dinding hatiku sejalan dengan umurku yang sudah masuk golden years, untuk tidak menyebut manula, maka itu adalah kata-kata bijak”Kalau hatimu tidak dapat tersenjum, biarlah wajahmu saja yang tersenjum, agar hatimu kelak akan belajar berseri." ’Dik. Senyum sesungguhnya sesuatu ”misteri”. Ia lebih dari sekedar bumbu tegur sapa. Ia menyimpan rahasia dari “memberi untuk menerima”. Ia dapat memberi suka, kebahagiaan dan cinta. Senyum (dapat) membuat hidup lebih hidup! Seperti kata kutipan puisi dibawah ini: Senyum yang memancar dimatamu, murni dan penuh ceria Senyum yang membuat hatiku cerah, dari kasih yang murni ...... untukku ’Dik. Kita orang dewasa mungkin dapat belajar, bahkan harus iri, melihat senyum bayi atau anak. Senyum yang bening dan penuh menghias seluruh wajah dan matanya. Bayi tersenyum tanpa rekayasa. Tidak seperti kita orang dewasa, dimana senyumpun terkadang merupaka...

PESAN: Bagi temanku orang muda, yang kukenal maupun yang tidak kukenal

Gambar
PERTAMA, izinkanlah aku memanggilmu 'Dik! Sebagai tanda, bahwa aku ingin menaruh dirimu menjadi temanmu dalam hatiku, dan ingin mengatakan sesuatu yang saya yakini berharga padamu - dari pengalamanku dan pengalaman orang lain yang saya lihat dan baca. Judul diatas saya ambil dari sebuah buku tua yang saya baca pertama kali 40 tahunan yang lalu. Karangan Tony de Ridden. Buku tersebut menurut saya bagus. Bukan saja karena isinya yang dalam, tentang kebenaran hidup, yang tidak pernah berobah - walaupun jaman telah berobah, ideologi telah berobah, sejarah telah berobah. Buku tersebut terbit pertama kali terbit dalam bahasa Indonesia tahun 1960, dimana pengarangnya sendiri diminta penerbitnya menulis Kata Pendahuluan buku tersebut untuk terjemahan bahasa Indonesia . Empat puluh tahunan yang lalu, ketika saya mulai belajar mengenal kehidupan nyata sebagai orang muda, jauh dari orangtua, merantau dari Sumatera sana ke Jawa, dalam situasi ekonomi dan politik vivere verikoloso...